sugeng rawuh

wonten blog sinau basa jawa :)

Monday, September 15, 2014

Laporan Observasi Manajemen Sekolah




Laporan Observasi Manajemen Sekolah di
SMP NEGERI 2 CILONGOK

Oleh
Muji Lestari
2601412050

Jurusan Bahasa Jawa
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang
Rombel
2013





Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Observasi tentang Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok sebagai tugas Tengah Semester untuk mata kuliah Manajemen Sekolah.
Laporan ini berisi tentang bagaimana Pelaksanaan Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok. Saya  akan memaparkan mengenai hasil observasi yang telah dilakukan. Saya  mengucapkan terima kasih atas bantuan moril maupun materil kepada:
1.      Bambang Sugita, S.Pd selaku kepala SMP Negeri 2 Cilongok yang telah menerima dan mengizinkan saya untuk melakukan observasi.
2.      Dra. Hj. Badriastuti selaku guru sekaligus pengurus di bidang kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok yang telah bersedia membantu dan menjadi narasumber kami.
3.      Semua pihak yang telah membantu dalam terlaksananya tugas observasi sekolah ini yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu
Laporan observasi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih sempurna. Harapan saya semoga laporan ini dapat berguna sebagai referensi mata kuliah serupa dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 5 April 2014




    




Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta dapat bertanggung jawab. Untuk mewujudkan pendidikan nasional yang sesuai dengan undang-undang, maka dibentuk layanan pendidikan yang berupa sekolah. Sekolah sendiri merupakan lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. Kebanyakan dalam sebuah negara mempunyai model sistem pendidikan formal yang mana hal ini sifatnya wajib. Selain itu sistem ini jugalah yang membuat para siswa bisa mengalami kemajuan dengan melalui serangkaian sekolah tersebut. Adapun nama dari masing-masing sekolah juga bervariasi berdasarkan negara itu sendiri, namun kebanyakan sekolah dasar untuk anak-anak muda sementara sekolah menengah untuk para remaja yang sudah menyelesaikan pendidikan dasar mereka. Sekolah yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa menjadikan masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat dari pendidikan harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya bisa menyiapkan para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses pembangunan masyarakat.
Di seluruh sekolah, pasti terdapat manajemen. Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan , atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas hanya dalam satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem pendidikan yang ada. Oleh karena itu, ruang lingkup dan jangkauan bidang kajian manajemen pendidikan lebih luas daripada manajemen sekolah. Kegiatan manajemen sendiri merupakan kegiatan memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah dengan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan sekolah. Pelaksanaan manajemen sekolah dimulai dari manajemen substansi pendidikan di suatu sekolah atau manajemen berbasis sekolah. Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Sedikitnya ada tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka manajemen berbasis sekolah, yaitu Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta Didik, Manajemen Personel, Manajemen Anggaran/Biaya Pendidikan, Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, dan Manajemen Layanan Khusus.





1.      Identitas Sekolah
·         Nama Sekolah             : SMP Negeri 2 Cilongok
·         Provinsi                       : Jawa Tengah
·         Kecamatan                  : Cilongok
·         Kabupaten                   : Banyumas
·         Jalan                            : Jalan Singadipa no. 1
·         Desa                            : Panembangan
·         Status Sekolah                        : Negeri
·         Tahun berdiri               : 1984
·         Kode pos                     : 35162
·         Telephone                    : (0281) 7609021
·         Luas                            : 2 hektar

v  VISI DAN MISI
BERHATI INTAN
Ber            : Bersih Lingkungan
Ha             : Halus Budi Pekerti
Ti               : Tinggi Dedikasi
In               : Intelektual yang Cemerlang
Tan            : Taqwa yang Mantap

v  Indikator Sekolah
·         Memiliki lingkungan fisik yang bersih, indah dan nyaman.
·         Warga sekolah memiliki sikap yang santun dan saling menghormati.
·         Warga sekolah memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab.
·         Memiliki prestasi di bidang akademis dan non akademis yang membanggakan
·         Warga sekolah yang melaksanakan ibadah sesuai dengan agama atau keyakinan secara taat.

v  Misi Sekolah
·         Melaksanakan kegiatan kebersihan dan keindahan secara berkala dan rutin.
·         Membina dan membimbing siswa untuk sopan, santun dan saling menghormati.
·         Membudayakan sikap disiplin dan tanggung jawab.
·         Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan latihan secara efektif dan efisien sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
·         Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut yang menjadi sumber kearifan dalam bertutur dan bertindak.
·         Menumbuhkan kebiasaan hidup bersih, disiplin, tertib dan santun dalam suasana kekeluargaan.
·         Menerapkan manajemen partisipasi dengan seluruh warga sekolah .

2.      Sarana dan Prasarana
·         Ruang BK
·         Ruang TU
·         Ruang kelas
·         Ruang komputer
·         Ruang multimedia
·         Laboratorium IPA
·         Lapangan basket
·         Lapangan upacara
·         Perpustakaan
·         WC
·         Kantin
·         Laboratorium TIK
·         Mushola
·         Perpustakaan
·         Ruang guru
·         Ruang Kepala Sekolah
·         Tempat parkir
·         Koprasi siswa
·         Setiap kelas dilengkapi TV

3.      Organisasi perkembangan diri siswa
·         OSIS
·         Pramuka
·         PMR
·         Basket
·         Dll.



C.    Rumusan Masalah Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok
Berdasarkan pemaparan latar belakang, rumusan masalah yang ingin penulis ungkap adalah:
1.      Bagaimana sistem manajemen kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok?
2.      Bagaimana keikutsertaan guru terhadap Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok?
1.    Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah manajemen sekolah.
3.    Untuk dapat mengetahui secara langsung jalannya pelaksanaan komponen manajemen sekolah.
4.    Untuk dapat mengamati langsung sistem berjalannya manajemen kurikulum.

1.    Dapat menjadi gambaran yang sebenarnya mengenai pelaksanaan komponen manajemen sekolah.
2.    Dapat sebagai sumber informasi mengenai langkah konkret yang dilakukan dalam pelaksanaan manajemen sekolah.
3.    Dapat membandingkan antara pelaksanaan manajemen sekolah yang sebenarnya terjadi dengan teori yang dipelajari.
4.    Dapat menjadi tolak ukur agar kedepan dapat melaksanakan komponen manajemen sekolah sesuai dengan apa yang telah distandarkan.






Dalam proses pengambilan informasi di SMP Negeri 2 Cilongok, penulis menggunakan metode interview (wawancara). Hal ini dikarenakan untuk mempermudah pengambilan informasinya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 2 Cilongok, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
Informasi yang diperoleh dari Bidang Kurikulum
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bapak Ibu Drs. Hj. Badriastuti selaku pengurus bidang kurikulum, kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 2 Cilongok masih menggunakan kurikulum KTSP, ini hampir berlaku diseluruh sekolah manapun di Kabupaten Banyumas.  Sasaran program kurikulum untuk siswa yaitu dapat tercapainya target kurikulum secara maksimal yang ditandai dengan berhasil naiknya siswa kelas VII ke kelas VIII, kelas VIII ke kelas IX, lulusnya kelas IX, tercapainya mutu pendidikan yang ditandai dengan banyaknya siswa yang melanjutkan ke SLTA, dan membekali keterampilan siswa yang tidak dapat melanjutkan ke SLTA. Untuk siswa yang tidak melanjutkan ke SLTA karena masalah ekonomi, SMP Negeri 2 Cilongok juga ada kejar paket C atau setara dengan SLTA dimana hanya masuk 4 hari yaitu senin, selasa, rabu dan kamis. Di SMP Negeri 2 Cilongok terdapat 21 kelas, yang setiap kelasnya terdiri hampir dari 32 siswa. Satu tingkat ada tujuh (7) kelas, mulai dari kelas A-G. Di SMP Negeri 2 Cilongok mempunyai program-program untuk peserta didik, program-program itu berupa program pembelajaran yang akan diajarkan, ekstrakurikuler dan pembiasan.
1.      Dalam program pembelajaran terdapat 11 mata pelajaran, diantaranya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Matematika, Seni Budaya, Olah raga (Penjas), TIK, dan Bahasa Jawa, semua itu serentak untuk kelas VII, VIII sampai kelas IX, di SMP Negeri 2 Cilongok tidak ada program unggulan tapi khusus untuk kelas IX ada jam tambahan guna menghadapi Ujian Nasional. Biasanya jam tambahan ini dilakukan setelah proses belajar mengajar berakhir. Jadi program bimbingan persiapan ujian nasional tersebut dilaksanakan untuk menyiapkan siswa dalam menempuh ujian nasional dengan pemantapan penguasaan materi pelajaran dan latian soal. Tujuan lainnya adalah meluluskan siswa-siswinya dengan nilai yang memuaskan atau paling tidak baik sehingga bisa melanjutkan ke sekolah yang favorit/yang diinginkan. Di SMP Negeri 2 Cilongok ini juga terdapat program remidial atau program khusus yang dilakukan untuk siswa yang mengalami kendala dalam belajar atau untuk siswa yang belum mencapai standar nilai dalam pembelajaran, akan tetapi program remidial ini bergantung pada masing-masing guru mata pelajaran. Biasanya program ini dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar atau guru menyediakan waktu pada proses KBM kurang lebih 1 jam pelajaran.
Siswa dinyatakan naik kelas apabila :
a.      Dapat menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
b.      Untuk semua mata pelajaran tidak ada nilai yang dibawah KKM.
c.       Memiliki nilai minimal BAIK pada Akhlak dan Kepribadian.
d.      Presentase kehadiran siswa minimal 80%
e.       Mengikuti ekstrakurikuler yang wajib diambil.
2.      Program lain yaitu ektrakurikuler yang diselenggarakan untuk siswa kelas VII dan VIII guna menunjang proses akademik. Ekstrakurikuler itu terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Ektrakurikuler tersebut adalah :
a.       Ektrakurikuler wajib
Yang termasuk ekstrakurikuler wajib berupa pramuka dan satu ekstrakurikuler pilihan. Maksud dari ektrakurikuler pilihan ini adalah ektrakurikuler lain yang wajib diambil untuk mendampingi pramuka.
b.      Ektrakurikuler pilihan
Yang termasuk ekstrakurikuler pilihan ini berupa bola basket, bola voli, bola takraw, seni tari, BTA (Baca Tulis Al qur’an, paskibraka, PMR, KIR (Karya Ilmiah Remaja), pertanian, komputer. SMP Negeri 2 Cilongok juga mempunyai ekstrakurikuler yang mengacu pada proses akademik, seperti matematika.
3.      Program pembiasan.
Maksud dari pembiasan ini berarti kegiatan yang berulang setiap seminggu sekali. Pembiasan di SMP Negeri 2 Cilongok ini berupa kegiatan upacara bendera yang diadakan setiap hari senin. Setiap hari jum’at diadakan kerja bakti, jalan santai, senam pagi atau guru BK/wali kelas masuk ke kelas. Pembiasan ini dijadwal, untuk minggu pertama kegiatannya jalan santai yang diikuti oleh seluruh siswa, untuk minggu ke-dua kegiatannya senam pagi, untuk minggu ke-tiga kerja bakti dan untuk minggu ke-empat guru BK/wali kelas masuk ke kelas. Pembiasan lain berupa jabat tangan setiap pagi di pintu gerbang dengan kepala sekolah/guru BK/ kesiswaan sebelum siswa masuk ke lingkungan sekolah dan sebelum mengikuti jam pelajaran pertama. Tujuannya untuk memantau siswa apakah melanggar atribut sekolah dan guna membentuk siswa menjadi pribadi yang baik, sopan dan bertanggung jawab seperti visi misi sekolah yaitu “BERHATI INTAN”.
           
Struktur kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok
Mata Pelajaran
Kelas dan waktu
VII
VIII
IX
1.      Pendidikan Agama Islam
2
2
2
2.      Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.      Bahasa Indonesia
4
4
4
4.      Bahasa Inggris
4
4
4
5.      Matematika
4
4
4
6.      Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
4
4
4
7.      Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
4
4
4
8.      Seni Budaya
2
2
2
9.      Penjaskes
2
2
2
10.  TIK
2
2
2
11.  Bahasa Jawa
2
2
2
JUMLAH
32
32
32
 Ket :   *1 jam pelajaran 40 menit*.
            Tugas guru di SMP Negeri 2 Cilongok dalam program kurikulum sama seperti guru-guru lainnya yaitu mempersiapkan administrasi pengajaran sesuai kurikulum yang berlaku, seperti membuat silabus, RPP, mengajar, memberikan tugas atau PR, membuat program remidial, program pengayaan, program penilaian, perhitungan nilai apakah sudah mencapai KKM atau belum. Walaupun kurikulum sekarang mengacu pada kurikulum 2013, beberapa guru ada yang sudah melaksanakannya karena tuntutan dari MGMP. Setiap guru yang sudah sertifikasi wajib mengajar 24 jam setiap minggunya.





HAKEKAT MANAJEMEN SEKOLAH
1.      Pengertian Manajemen Sekolah
Perkembangan teori manajemen erat kaitannya dengan perkembangan administrasi di negara-negara maju sebagai akibat dari perkembangan industri. Dalam perkembangannya istilah manajemen disamakan secara substansial dengan istilah administrasi. Perbedaan keduanya terletak pada ruang lingkupnya saja. Administrasi lebih luas ruang lingkupnya dibanding dengan manajemen. Keduanya menekankan pada tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja untuk keuntungan yang lebih besar. Pengertian manajemen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan.
2.      Tujuan Manajemen Sekolah
Tujuan akhir dari manajemen sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai secara efektif dan efisien. Pencapaian tujuan sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses kegiatan sekolah. Faktor-faktor tersebut antara lain : karakteristik, kemampuan dan keyakinan guru-guru, harapan-harapan masyarakat, aktivitas pemerintahan, aturan-aturan dan  hukum-hukum yang berlaku di masyarakat, masalah- masalah dan persoalan-persoalan serta pengaruh-pengaruh masyarakat. Tujuan khusus dilaksanakan manajemen sekolah yang baik agar : pertama, pada setiap jenis dan jenjang pendidikan terjadi adanya efektivitas produksi. Para lulusannya dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan di atasnya, dapat bekerja sesuai dengan pengetahuan dan keterampilannya. Kedua, tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga maupun uang dan yang lainnya. Ketiga, para lulusannya mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan di masyarakat, dan keempat, terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah. Untuk itu perlu dibangun suatu iklim organisasi sekolah yang sehat.
3.      Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari wujud problemanya terdiri dari bidang-bidang garapan (substansi) dari manajemen sekolah. Problema-problema yang merupakan bidang garapan dari manajemen sekolah terdiri dari :
a.       Bidang pengajaran atau lebih luas disebut kurikulum
b.      Bidang kesiswaan
c.       Bidang personalia
d.      Bidang keuangan
e.       Bidang sarana
f.       Bidang prasarana
g.      Bidang hubungan sekolah dengan masyarakat (humas)
Fungsi manajemen sekolah dilihat dari aktivitas atau kegiatan manajemen meliputi :
a.       Kegiatan manajerial yang dilakukan oleh para pemimpin. Kegiatan manajerial meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, pelaporan dan penentuan anggaran
b.      Kegiatan yanag bersifat operatif, yakni kegiatan yang dilakukan oleh para pelaksana.
4.      Prinsip-prinsip Manajemen Sekolah
a.       Prinsip efisiensi yakni gambaran kondisi yang seimbang antara pengorbanan sumber daya dengan hasil.
b.      Prinsip efektivitas yakni ketercapaian sasaran sesuai tujuan yang diharapkan.
c.       Prinsip pengelolaan yakni seorang manajer harus melakukan pengelolaan sumber-sumber daya yang ada.
d.      Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan yakni seorang manajer harus mengutamakan tugas-tugas pengelolaannya. Tugas-tugas yang bersifat operatif hendaknya dilimpahkan pada orang lain secara proporsional. Manakala seorang manajer telah melimpahkan tugas kepada orang lain, tanggung jawab tetap ada pada pimpinan.
e.       Prinsip kerjasama yakni seorang manajer hendaknya dapat membangun kerjasama yang baik secara vertikal maupun secara horizontal.
f.       Prinsip kepemimpinan yang efektif yakni bagaimana seorang manajer dapat memberi pengaruh, ajakan pada orang lain untuk pencapaian tujuan bersama.
5.      Ruang lingkup Manajemen Sekolah
Yang dimaksud dengan ruang lingkup dalam tilisan ini adalah luasnya bidang garapan manajemen sekolah. Di muka telah disebutkan bahwa dilihat dari wujud problemanya manajemen sekolah secara substansial meliputi bidang garapan-bidang garapan antara lain:
a.       Bidang kurikulum (pengajaran)
b.      Bidang kesiswaan
c.       Bidang personalia yang mencakup tenaga edukatif dan tenaga administrasi
d.      Bidang sarana yang mencakup segala hal yang menunjang secara langsung pada pencapaian tujuan
e.       Bidang prasarana, mencakup segala hal yang menunjang secara tidak langsung pada pencapaian tujuan
f.       Bidang hubungan dengan masyarakat, berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah dapan menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar
6.      Proses manajemen
a.       Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan serta sumber yang untuk mencapai tujuan itu seefektif mungkin (kauffman, 1972:38)
b.      Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
c.       Penggerakan (actuating) merupakan fungsi fundamental dalam manajemen, atau keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan ekonomis.
d.      Pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak diselenggarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan manajer, mulai dari menejer puncak hingga para manajer rendah yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan teknik yang diselenggarakan oleh semua petugas operasional.   
HAKEKAT MANAJEMEN KURIKULUM
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 
Secara operasional kegiatan manajemen kurikulum itu meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah / lembaga pendidikan.
1.      Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Guru / Pengajar
  1. Tugas guru dalam mengikuti jadwal pelajaran
Ada tiga jenis jadwal pelajaran untuk guru, yaitu:
1)      Jadwal pelajaran kurikuler disusun secara edukatif oleh guru / tim guru dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan akademik seperti:
·         Keseimbangan berat / ringannya bobot pelajaran setiap hari
·         Pengaturan mata pelajaran mana yang perlu didahulukan / di tengah / di akhir pelajaran, seperti olahraga, matematika, kesenian, seni rupa, dan seterusnya
·         Mata pelajaran yang bersifat praktikum / PKL/ PPL dan sebagainya.
2)      Jadwal pelajaran kokurikuler disusun secara strategik sesuai situasi dan kondisi individual / kelompok peserta didik / siswa sehingga seperti tugas-tugas PR (pekerjaan rumah) benar-benar dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, serta mencerna materi pelajaran secara efektif dan efisien.
3)      Jadwal pelajaran ekstrakurikuler disusun di luar jam pelajaran kurikuler dan program kokurikuler, biasanya bersifat pengembangan ekspresi, hobi, bakat, minat, serta prestasi seperti seni tari, seni musik, cinta alam, Palang Merah Remaja, dokter kecil, koperasi, pramuka, serta penunjang PBM lainnya
4)      Tugas guru dalam kegiatan PBM
Tugas ini merupakan serangkaian kegiatan pengajaran / instruksional untuk mencapai hasil pengajaran yang optimal, yaitu:
a.       Membuat persiapan / perencanaan pengajaran (desain intruksional)
b.      Melaksanakan pengajaran (termasuk pengelolaan kelas)
c.       Mengevaluasi hasil pengajaran
3.      Kegiatan yang Berhubungan dengan Tugas Peserta Didik / Siswa
Kegiatan-kegiatan peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal kegitan belajar yang telah disusun oleh sekolah secara pedagogis beserta jadwal tes / ulangan / ujian, dan jadwal kegiatan belajar yang diatur sendiri oleh siswa dalam strategi mensukseskan hasil studinya. Seorang pelajar / mahasiswa yang studi aktif dan kreatif biasa menyusun jadwal untuk waktu belajar, rekreasi / rileks, tugas sosial , membaca koran, dan sebagainya.
4.      Kegiatan yang Berhubungan dengan Seluruh sivitas akademik
Kegiatan ini merupakan pedoman sinkronisasi segala kegiatan sekolah, seperti kurikuler, ekstrakurikuler, akademik / nonakademik, hari-hari kerja, libur, karyawisata hari-hari besar nasional / agama, dan sebagainya.
5.      Kegiatan-kegiatan Penunjang PBM
Di samping ketiga kegiatan pokok tersebut, nampaknya masih perlu diketengahkan kegiatan-kegiatan penunjang PBM untuk dibahas, yaitu Bimbingan Penyuluhan (BP), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan Perpustakaan. Dalam upaya meningkatkan suksesnya PBM, maka beberapa kendala PBM perlu diatasi, yaitu faktor kesehatan non-fisik dan faktor kelengkapan bahan bacaan.
Fungsi Pengembangan Kurikulum
A.    Fungsi Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar. Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Apabila masyarakat dinamis maka kebutuhan anak didik akan dinamis pula, sehingga tidak terasing dalam masyarakat karena memang masyarakat berubah berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Dalam aktivitas belajar mengajar kedudukan kurikulum sangat krusial disebabkan dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat. Namun demikian disamping kurikulum bermanfaat bagi anak didik ia juga mempunyai fungsi-fungsi lain, yakni;
1.      Fungsi kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang diingini oleh sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan krusial untuk dicapai. Sehingga salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah meninjau kembali yang selama ini digunakan oleh sekolah yang bersangkutan. Di Indonesia dapat diketahui ada empat tujuan pendidikan yang utama yang secara hierarkis dapat dikemukakan;
a.      Tujuan Nasional
b.      Tujuan Institusional
c.       Tujuan Kurikuler
d.      Tujuan Instruksional
Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan maka tujuan–tujuan tersebut mesti dicapai secara bertingkat yang saling mendukung keberadaan kurikulum disini adalah suatu alat mencapai tujuan pendidikan.
2.      Fungsi Kurikulum bagi anak didik
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu persiapan bagi anak didik, anak didik diharapkan dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya nanti.
3.      Fungsi kurikulum bagi pendidik
Guru merupakan pendidik profesional, yang mana secara implisit ia telah merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggungjawab pendidikan dipundak orang tua. Para orangtua tatkala menyerahkan anaknya kesekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab pendidikan anaknya kepada guru, tentunya orang tua mengharapkan agar anaknya akan menemukan guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas.
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah
·         Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para anak didik.
·         Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.
4.      Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah
Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggungjawab kurikulum. fungsi kurikulum kepala sekolah dan para pembina sekolah lainnya adalah
·         Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yakni memperbaiki situasi belajar
·         Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik
·         Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan kepada guru atau pendidik agar dapat memperbaiki situasi mengajar.
5.      Fungsi kurikulum bagi orangtua anak didik
Kurikulum bagi orang tua mempunyai fungsi agar orangtua dapat berpartisipasi membantu usaha sekolah dalam memajukan putra – putrinya. bantuan yang dimaksud dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah atau guru mengenai masalah – masalah yang menyangkut anak–anak mereka. Bantuan yang berupa materi dari para orangtua dapat melalui lembaga BP3 dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah, para orangtua tersebut dapat mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan anak–anak mereka dengan demikian partisipasi orangtua ini pun tidak kalah pentingnya dalam menyukseskan proses belajar mengajar disekolah.
6.      Fungsi bagi sekolah pada tingkat diatasnya
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua jenis tertentu, yakni :
a.       Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan
Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu, sekolah pada tingkatan diatasnya dapat melakukan penyesuaian di dalam kurikulumnya, yakni
·         Jika sebagian dari kurikulum sekolah bersangkutan telah diajar pada sekolah yang berada di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali atas perlu tidaknya bagian tersebut diajarkan
·         Jika keterampilan–keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya. sekolah dapat mempertimbangkan dalam memasukkan program tentang keterampilan–keterampilan itu ke dalam kurikulum nya.
b.      Penyiapan Tenaga Kerja
Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang berada di bawahny, maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada di bawahnya, maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang berada di bawahnya.
7.      Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah
Dengan mengetahui kurikulum pada suatu sekolah, masyarakat, sebagai pemakai lulusan dapat melaksanakan sekurang–kurangnya dua macam :
·         Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancarkan pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak orangtua dan masyarakat.
·         Ikut memberikan kritik dan saran yang konstruktis demi penyempurnaan program pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
B.     Peranan Pengembangan Kurikulum

1)      Peranan konservatif
Kebudayaan telah ada lebih dahulu daripada lahirnya sesuatu generasi tertentu dan tidak akan mati dan habisnya generasi yang bersangkutan.
2)      Peranan kritis atau evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan bertumbuh sejalan perkembangan zaman yang terus berputar. sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada melainkan juga menilai, memilih unsur–unsur kebudayaan yang akan diwariskan.
3)      Peranan Kreatif 
Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif dalam arti menciptakan dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang dalam masyarakat guna membantu setiap individu dalam mengembangkan potensi yang ada padanya. kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, berkemampuan dan keterampilan yang baru, dalam arti memberikan manfaat bagi masyarakat 

            Seperti teori diatas, Target kurikulum disini berupa dapat tersusunnya administrasi pengajaran yang baik, terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, meningkatya kedisipinan guru, siswa, dan personil sekolah lainnya, dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya di SMP Negeri 2 Cilongok sendiri. Target kurikulum disini berupa dapat tersusunnya administrasi pengajaran yang baik, terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, meningkatya kedisipinan guru, siswa, dan personil sekolah lainnya, dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya di SMP Negeri 2 Cilongok sendiri. Untuk mencapai tujuan sekolah tersebut, SMP Negeri 2 Cilongok menggunakan kurikulum KTSP yang telah melaksanakan tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru, peserta didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah/lembaga pendidikan. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau pengajar di SMP Negeri 2 Cilongok telah melaksanakan tugasnya dengan baik, semua guru yang menjadi PNS telah mengajar sesuai ketentuan beban mengajar wajib bagi guru yaitu 24 jam seminggu, apabila ada guru yang sudah bersertifikasi tapi belum memenuhi wajib mengajar maksimal 24 jam harus mencari jam tambahan bisa di sekolah lain agar 24 jam itu terpenuhi. Tugas guru lainnya yaitu dalam mengikuti jadwal pelajaran, guru mendampingi siswa dalam proses KBM, ekstrakurikuler, ikut memantau perkembangan siswa sehingga tujuan sekolah bisa tercapai maksimal. Seorang guru sebelum mulai mengajar ke peserta didik terlebih dahulu menyiapkan atau merancang sistem pembelajaran apa yang hendak diajarkan seperti membuat RPP sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Dalam program pembelajaran juga terdapat evaluasi guna mengetahui apakah pembelajaran itu berhasil apa tidak.  Tugas kurikulum yang lain berupa kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik/siswa, disini pengurus bidang kurikulum telah membuat kegiatan seperti jadwal ulangan tengah semester, ulangan semester, ujian praktek jadwal ekstrakurikuler dan pada intinya mengurus semua jadwal kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaan. Siswa dituntut untuk mencapai nilai sesuai KKM, sehingga siswa harus bisa menyusun jadwal, strategi yang baik untuk waktu belajarnya agar mendapatkan hasil optimal. Kegiatan lainnya yaitu kegiatan penunjang PBM seperti menyediakan UKS (Unit Kesehatan Siswa) itu bisa langsung dimanfaatkan apabila ada siswa yang butuh pertolongan pertama atau tiba-tiba sakit pada waktu upacara/olahraga/sedang mengikuti pelajaran. Selain UKS, sekolah juga telah menyediakan Bimbingan-Penyuluhan (BP) itu diciptakan guna membantu mengontrol siswa/memberi motivasi/membari nasihat supaya siswa menjadi terarah ke hal yang positif, sekolah juga menyediakan perpustakaan yang diharapkan bisa membantu menambah ilmu pengetahuan kepada siswa selain dari guru.  





Berdasarkan laporan observasi di SMP Negeri 2 Cilongok dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum di SMP tersebut masih menggunakan kurikulum yang dulu atau kurikulum KTSP (2006) belum menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 yang telah disosialisasikan. Itu berarti sekolah tersebut belum siap menerima kurikulum baru, walaupun demikian sekolah tersebut telah melaksanakan program kurikulum dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Personil sekolah (guru) yang membantu  berjalannya pembelajaran juga telah melaksanakan tugasnya dengan baik.


Dari hasil diatas, sebaiknya sekolah mulai menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 dan dikoordinasikan ke seluruh personil sekolah.



Sutomo dkk, 2009 . Manajemen Sekolah . Semarang : UPT MKK Universitas Negeri Semarang




A.    DAFTAR PERTANYAAN
1.      Apakah kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 2 Cilongok dan alasan mengapa menggunakan kurikulum tersebut?
2.      Bagaimana sasaran program kurikulum bagi siswa?
3.      Apa saja program-program yang ada di SMP Negeri 2 Cilongok?
4.      Apa saja mata pelajaan yang diajarkan di SMP Negeri 2 Cilongok?
5.      Di SMP Negeri 2 Cilongok terdapat berapa kelas dan berapa siswa setiap kelasnya?
6.      Bagaimana pengaruh kurikulum tersebut terhadap siswa?
7.      Apa saja syarat kenaikan kelas atau kelulusan siswa?
8.      Bagaimana struktur kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok?
9.      Bagaimana tugas guru dalam program kurikulum?



B.     Profil narasumber
Nama               : Dra. Hj. Badriastuti
Jabatan             : Guru Matematika
                          Wali Kelas
                          Bidang Kurikulum
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Cilongok
Alamat Sekolah: Jln. Singadipa No. 1                         Panembangan Telp.(0281) 7609021














Laporan Observasi Manajemen Sekolah di
SMP NEGERI 2 CILONGOK

Oleh
Muji Lestari
2601412050

Jurusan Bahasa Jawa
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang
Rombel    /
2013

  


0 comments:

Post a Comment