SMP NEGERI 2 CILONGOK
Oleh
Muji Lestari
2601412050
Jurusan Bahasa Jawa
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang
Rombel /
2013
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Observasi
tentang
Manajemen Kurikulum di SMP
Negeri 2 Cilongok sebagai
tugas Tengah Semester untuk mata kuliah Manajemen Sekolah.
Laporan ini berisi tentang bagaimana Pelaksanaan
Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok. Saya akan memaparkan mengenai hasil observasi yang
telah dilakukan. Saya mengucapkan terima
kasih atas bantuan moril maupun materil kepada:
1. Bambang Sugita, S.Pd selaku
kepala SMP Negeri 2 Cilongok yang telah menerima
dan mengizinkan saya untuk melakukan observasi.
2. Dra.
Hj. Badriastuti selaku guru sekaligus pengurus
di bidang kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok yang
telah bersedia membantu dan menjadi narasumber kami.
3. Semua
pihak yang telah membantu dalam terlaksananya tugas observasi sekolah ini yang
tidak mungkin kami sebutkan satu persatu
Laporan observasi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
sempurna. Harapan saya semoga laporan ini dapat berguna sebagai referensi mata
kuliah serupa dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru bagi pembaca
pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang,
5 April 2014
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta dapat bertanggung jawab. Untuk mewujudkan pendidikan nasional
yang sesuai dengan undang-undang, maka dibentuk layanan pendidikan yang berupa
sekolah. Sekolah sendiri merupakan lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa)
di bawah pengawasan para guru. Kebanyakan dalam sebuah negara mempunyai model
sistem pendidikan formal yang mana hal ini sifatnya wajib. Selain itu sistem
ini jugalah yang membuat para siswa bisa mengalami kemajuan dengan melalui
serangkaian sekolah tersebut. Adapun nama dari
masing-masing sekolah juga bervariasi berdasarkan negara itu sendiri, namun
kebanyakan sekolah dasar untuk anak-anak muda sementara sekolah menengah untuk
para remaja yang sudah menyelesaikan pendidikan dasar mereka. Sekolah yang pada
dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan pendidikan memang diharapkan bisa
menjadikan masyarakat yang lebih maju, oleh sebab itu sekolah sebagai pusat
dari pendidikan harus bisa melaksanakan fungsinya dengan optimal dan perannya
bisa menyiapkan para generasi muda sebelum mereka terjun di dalam proses
pembangunan masyarakat.
Di seluruh sekolah, pasti terdapat manajemen. Manajemen
sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan , atau penerapan manajemen
pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu komponen dari sistem
pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas hanya dalam satu sekolah
saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen sistem
pendidikan yang ada. Oleh karena itu, ruang lingkup dan jangkauan bidang kajian
manajemen pendidikan lebih luas daripada manajemen sekolah. Kegiatan manajemen
sendiri merupakan kegiatan memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah
dengan seefisien mungkin untuk mencapai tujuan sekolah. Pelaksanaan manajemen sekolah dimulai dari manajemen
substansi pendidikan di suatu sekolah atau manajemen berbasis sekolah. Hal yang
paling penting dalam implementasi manajemen adalah manajemen terhadap
komponen-komponen sekolah itu sendiri. Sedikitnya ada tujuh komponen sekolah
yang harus dikelola dengan baik dalam rangka manajemen berbasis sekolah, yaitu
Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta Didik, Manajemen Personel, Manajemen
Anggaran/Biaya Pendidikan, Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat, dan
Manajemen Layanan Khusus.
1. Identitas
Sekolah
·
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Cilongok
·
Provinsi : Jawa Tengah
·
Kecamatan : Cilongok
·
Kabupaten : Banyumas
·
Jalan : Jalan Singadipa no.
1
·
Desa : Panembangan
·
Status Sekolah : Negeri
·
Tahun berdiri : 1984
·
Kode pos : 35162
·
Telephone : (0281) 7609021
·
Luas
: 2 hektar
v VISI
DAN MISI
BERHATI INTAN
Ber : Bersih Lingkungan
Ha :
Halus Budi Pekerti
Ti :
Tinggi Dedikasi
In :
Intelektual yang Cemerlang
Tan :
Taqwa yang Mantap
v Indikator Sekolah
·
Memiliki lingkungan
fisik yang bersih, indah dan nyaman.
·
Warga sekolah memiliki
sikap yang santun dan saling menghormati.
·
Warga sekolah memiliki
sikap disiplin dan tanggung jawab.
·
Memiliki prestasi di
bidang akademis dan non akademis yang membanggakan
·
Warga sekolah yang
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama atau keyakinan secara taat.
v Misi Sekolah
·
Melaksanakan kegiatan
kebersihan dan keindahan secara berkala dan rutin.
·
Membina dan membimbing
siswa untuk sopan, santun dan saling menghormati.
·
Membudayakan sikap
disiplin dan tanggung jawab.
·
Melaksanakan
pembelajaran, bimbingan dan latihan secara efektif dan efisien sehingga siswa
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
·
Menumbuhkan penghayatan
terhadap ajaran agama yang dianut yang menjadi sumber kearifan dalam bertutur
dan bertindak.
·
Menumbuhkan kebiasaan
hidup bersih, disiplin, tertib dan santun dalam suasana kekeluargaan.
·
Menerapkan manajemen
partisipasi dengan seluruh warga sekolah .
2. Sarana
dan Prasarana
·
Ruang BK
·
Ruang TU
·
Ruang kelas
·
Ruang komputer
·
Ruang multimedia
·
Laboratorium IPA
·
Lapangan basket
·
Lapangan upacara
·
Perpustakaan
·
WC
·
Kantin
·
Laboratorium TIK
·
Mushola
·
Perpustakaan
·
Ruang guru
·
Ruang Kepala
Sekolah
·
Tempat parkir
·
Koprasi siswa
·
Setiap kelas
dilengkapi TV
3. Organisasi
perkembangan diri siswa
·
OSIS
·
Pramuka
·
PMR
·
Basket
·
Dll.
Berdasarkan pemaparan
latar belakang, rumusan masalah yang ingin penulis ungkap adalah:
1. Bagaimana sistem manajemen kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok?
2. Bagaimana keikutsertaan
guru terhadap Manajemen Kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok?
1. Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah manajemen sekolah.
3. Untuk dapat mengetahui secara
langsung jalannya pelaksanaan komponen manajemen sekolah.
4. Untuk dapat mengamati langsung
sistem berjalannya manajemen kurikulum.
1. Dapat menjadi gambaran yang
sebenarnya mengenai pelaksanaan komponen manajemen sekolah.
2. Dapat sebagai sumber informasi
mengenai langkah konkret yang dilakukan dalam pelaksanaan manajemen sekolah.
3. Dapat membandingkan antara
pelaksanaan manajemen sekolah yang sebenarnya terjadi dengan teori yang
dipelajari.
4. Dapat menjadi tolak ukur agar
kedepan dapat melaksanakan komponen manajemen sekolah sesuai dengan apa yang
telah distandarkan.
Dalam proses pengambilan
informasi di SMP Negeri 2 Cilongok, penulis menggunakan metode interview
(wawancara). Hal ini dikarenakan untuk mempermudah pengambilan informasinya.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis di SMP Negeri 2
Cilongok, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :
Informasi yang
diperoleh dari Bidang Kurikulum
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bapak Ibu
Drs. Hj. Badriastuti selaku pengurus bidang kurikulum, kurikulum yang digunakan
di SMP Negeri 2 Cilongok masih menggunakan kurikulum KTSP, ini hampir berlaku
diseluruh sekolah manapun di Kabupaten Banyumas. Sasaran program kurikulum untuk siswa yaitu
dapat tercapainya target kurikulum secara maksimal yang ditandai dengan
berhasil naiknya siswa kelas VII ke kelas VIII, kelas VIII ke kelas IX,
lulusnya kelas IX, tercapainya mutu pendidikan yang ditandai dengan banyaknya
siswa yang melanjutkan ke SLTA, dan membekali keterampilan siswa yang tidak
dapat melanjutkan ke SLTA. Untuk siswa yang tidak melanjutkan ke SLTA karena
masalah ekonomi, SMP Negeri 2 Cilongok juga ada kejar paket C atau setara dengan
SLTA dimana hanya masuk 4 hari yaitu senin, selasa, rabu dan kamis. Di SMP
Negeri 2 Cilongok terdapat 21 kelas, yang setiap kelasnya terdiri hampir dari
32 siswa. Satu tingkat ada tujuh (7) kelas, mulai dari kelas A-G. Di SMP Negeri
2 Cilongok mempunyai program-program untuk peserta didik, program-program itu berupa
program pembelajaran yang akan diajarkan, ekstrakurikuler dan pembiasan.
1. Dalam program pembelajaran terdapat 11 mata
pelajaran, diantaranya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), Matematika, Seni Budaya, Olah raga (Penjas), TIK, dan Bahasa
Jawa, semua itu serentak untuk kelas VII, VIII sampai kelas IX, di SMP Negeri 2
Cilongok tidak ada program unggulan tapi khusus untuk kelas IX ada jam tambahan
guna menghadapi Ujian Nasional. Biasanya jam tambahan ini dilakukan setelah
proses belajar mengajar berakhir. Jadi program bimbingan persiapan ujian
nasional tersebut dilaksanakan untuk menyiapkan siswa dalam menempuh ujian
nasional dengan pemantapan penguasaan materi pelajaran dan latian soal. Tujuan
lainnya adalah meluluskan siswa-siswinya dengan nilai yang memuaskan atau
paling tidak baik sehingga bisa melanjutkan ke sekolah yang favorit/yang
diinginkan. Di SMP Negeri 2 Cilongok ini juga terdapat program remidial atau
program khusus yang dilakukan untuk siswa yang mengalami kendala dalam belajar
atau untuk siswa yang belum mencapai standar nilai dalam pembelajaran, akan
tetapi program remidial ini bergantung pada masing-masing guru mata pelajaran.
Biasanya program ini dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar atau guru
menyediakan waktu pada proses KBM kurang lebih 1 jam pelajaran.
Siswa dinyatakan naik kelas apabila :
a. Dapat menyelesaikan seluruh program pembelajaran
pada dua semester di kelas yang diikuti.
b. Untuk semua mata pelajaran tidak ada nilai yang
dibawah KKM.
c. Memiliki nilai minimal BAIK pada Akhlak dan
Kepribadian.
d. Presentase kehadiran siswa minimal 80%
e. Mengikuti ekstrakurikuler yang wajib diambil.
2. Program lain yaitu ektrakurikuler yang
diselenggarakan untuk siswa kelas VII dan VIII guna menunjang proses akademik. Ekstrakurikuler
itu terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
Ektrakurikuler tersebut adalah :
a. Ektrakurikuler wajib
Yang termasuk ekstrakurikuler wajib berupa pramuka
dan satu ekstrakurikuler pilihan. Maksud dari ektrakurikuler pilihan ini adalah
ektrakurikuler lain yang wajib diambil untuk mendampingi pramuka.
b. Ektrakurikuler pilihan
Yang termasuk ekstrakurikuler pilihan ini berupa
bola basket, bola voli, bola takraw, seni tari, BTA (Baca Tulis Al qur’an,
paskibraka, PMR, KIR (Karya Ilmiah Remaja), pertanian, komputer. SMP Negeri 2
Cilongok juga mempunyai ekstrakurikuler yang mengacu pada proses akademik,
seperti matematika.
3. Program pembiasan.
Maksud dari pembiasan ini berarti kegiatan yang
berulang setiap seminggu sekali. Pembiasan di SMP Negeri 2 Cilongok ini berupa
kegiatan upacara bendera yang diadakan setiap hari senin. Setiap hari jum’at
diadakan kerja bakti, jalan santai, senam pagi atau guru BK/wali kelas masuk ke
kelas. Pembiasan ini dijadwal, untuk minggu pertama kegiatannya jalan santai
yang diikuti oleh seluruh siswa, untuk minggu ke-dua kegiatannya senam pagi,
untuk minggu ke-tiga kerja bakti dan untuk minggu ke-empat guru BK/wali kelas
masuk ke kelas. Pembiasan lain berupa jabat tangan setiap pagi di pintu gerbang
dengan kepala sekolah/guru BK/ kesiswaan sebelum siswa masuk ke lingkungan
sekolah dan sebelum mengikuti jam pelajaran pertama. Tujuannya untuk memantau
siswa apakah melanggar atribut sekolah dan guna membentuk siswa menjadi pribadi
yang baik, sopan dan bertanggung jawab seperti visi misi sekolah yaitu “BERHATI
INTAN”.
Struktur kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok
Mata Pelajaran
|
Kelas dan waktu
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
1. Pendidikan Agama Islam
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
4
|
4
|
4
|
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
|
4
|
4
|
4
|
7. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
|
4
|
4
|
4
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Penjaskes
|
2
|
2
|
2
|
10. TIK
|
2
|
2
|
2
|
11. Bahasa Jawa
|
2
|
2
|
2
|
JUMLAH
|
32
|
32
|
32
|
Ket : *1
jam pelajaran 40 menit*.
Tugas guru di SMP Negeri 2 Cilongok dalam
program kurikulum sama seperti guru-guru lainnya yaitu mempersiapkan
administrasi pengajaran sesuai kurikulum yang berlaku, seperti membuat silabus,
RPP, mengajar, memberikan tugas atau PR, membuat program remidial, program
pengayaan, program penilaian, perhitungan nilai apakah sudah mencapai KKM atau
belum. Walaupun kurikulum sekarang mengacu pada kurikulum 2013, beberapa guru
ada yang sudah melaksanakannya karena tuntutan dari MGMP. Setiap guru yang
sudah sertifikasi wajib mengajar 24 jam setiap minggunya.
HAKEKAT MANAJEMEN SEKOLAH
1.
Pengertian Manajemen Sekolah
Perkembangan teori manajemen erat
kaitannya dengan perkembangan administrasi di negara-negara maju sebagai akibat
dari perkembangan industri. Dalam perkembangannya istilah manajemen disamakan
secara substansial dengan istilah administrasi. Perbedaan keduanya terletak
pada ruang lingkupnya saja. Administrasi lebih luas ruang lingkupnya dibanding
dengan manajemen. Keduanya menekankan pada tercapainya efisiensi dan efektivitas
kerja untuk keuntungan yang lebih besar. Pengertian manajemen sekolah
sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan.
2.
Tujuan Manajemen Sekolah
Tujuan akhir dari manajemen
sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai
secara efektif dan efisien. Pencapaian tujuan sekolah dipengaruhi oleh banyak
faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses kegiatan sekolah. Faktor-faktor
tersebut antara lain : karakteristik, kemampuan dan keyakinan guru-guru,
harapan-harapan masyarakat, aktivitas pemerintahan, aturan-aturan dan hukum-hukum yang berlaku di masyarakat,
masalah- masalah dan persoalan-persoalan serta pengaruh-pengaruh masyarakat.
Tujuan khusus dilaksanakan manajemen sekolah yang baik agar : pertama, pada
setiap jenis dan jenjang pendidikan terjadi adanya efektivitas produksi. Para
lulusannya dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan di atasnya, dapat bekerja
sesuai dengan pengetahuan dan keterampilannya. Kedua, tercapainya efisiensi
penggunaan sumber daya dan dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga
maupun uang dan yang lainnya. Ketiga, para lulusannya mampu menyesuaikan diri
dalam kehidupan di masyarakat, dan keempat, terciptanya kepuasan kerja pada
setiap anggota warga sekolah. Untuk itu perlu dibangun suatu iklim organisasi
sekolah yang sehat.
3.
Fungsi-fungsi Manajemen Sekolah
Fungsi manajemen sekolah dilihat
dari wujud problemanya terdiri dari bidang-bidang garapan (substansi) dari
manajemen sekolah. Problema-problema yang merupakan bidang garapan dari
manajemen sekolah terdiri dari :
a. Bidang pengajaran atau lebih luas
disebut kurikulum
b. Bidang kesiswaan
c. Bidang personalia
d. Bidang keuangan
e. Bidang sarana
f. Bidang prasarana
g. Bidang hubungan sekolah dengan
masyarakat (humas)
Fungsi manajemen sekolah dilihat
dari aktivitas atau kegiatan manajemen meliputi :
a. Kegiatan manajerial yang
dilakukan oleh para pemimpin. Kegiatan manajerial meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, penilaian,
pelaporan dan penentuan anggaran
b. Kegiatan yanag bersifat operatif,
yakni kegiatan yang dilakukan oleh para pelaksana.
4.
Prinsip-prinsip Manajemen Sekolah
a. Prinsip efisiensi yakni gambaran
kondisi yang seimbang antara pengorbanan sumber daya dengan hasil.
b. Prinsip efektivitas yakni
ketercapaian sasaran sesuai tujuan yang diharapkan.
c. Prinsip pengelolaan yakni seorang
manajer harus melakukan pengelolaan sumber-sumber daya yang ada.
d. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
yakni seorang manajer harus mengutamakan tugas-tugas pengelolaannya.
Tugas-tugas yang bersifat operatif hendaknya dilimpahkan pada orang lain secara
proporsional. Manakala seorang manajer telah melimpahkan tugas kepada orang
lain, tanggung jawab tetap ada pada pimpinan.
e. Prinsip kerjasama yakni seorang
manajer hendaknya dapat membangun kerjasama yang baik secara vertikal maupun
secara horizontal.
f. Prinsip kepemimpinan yang efektif
yakni bagaimana seorang manajer dapat memberi pengaruh, ajakan pada orang lain
untuk pencapaian tujuan bersama.
5.
Ruang lingkup Manajemen Sekolah
Yang dimaksud dengan ruang
lingkup dalam tilisan ini adalah luasnya bidang garapan manajemen sekolah. Di
muka telah disebutkan bahwa dilihat dari wujud problemanya manajemen sekolah secara
substansial meliputi bidang garapan-bidang garapan antara lain:
a. Bidang kurikulum (pengajaran)
b. Bidang kesiswaan
c. Bidang personalia yang mencakup
tenaga edukatif dan tenaga administrasi
d. Bidang sarana yang mencakup segala
hal yang menunjang secara langsung pada pencapaian tujuan
e. Bidang prasarana, mencakup segala
hal yang menunjang secara tidak langsung pada pencapaian tujuan
f. Bidang hubungan dengan
masyarakat, berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah dapan menjalin hubungan
dengan masyarakat sekitar
6.
Proses manajemen
a. Perencanaan adalah proses
penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan serta
sumber yang untuk mencapai tujuan itu seefektif mungkin (kauffman, 1972:38)
b. Pengorganisasian (organizing) merupakan
suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta
membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
c. Penggerakan (actuating) merupakan
fungsi fundamental dalam manajemen, atau keseluruhan usaha, cara, teknik, dan
metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan
sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan
ekonomis.
d. Pengawasan merupakan salah satu
tugas yang mutlak diselenggarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan
manajer, mulai dari menejer puncak hingga para manajer rendah yang secara
langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan teknik yang diselenggarakan oleh semua
petugas operasional.
HAKEKAT MANAJEMEN KURIKULUM
Manajemen kurikulum merupakan
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan
sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi belajar secara
efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Secara operasional kegiatan manajemen kurikulum itu
meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan tugas
guru, peserta didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga sekolah / lembaga
pendidikan.
1. Kegiatan
yang Berhubungan dengan Tugas Guru / Pengajar
- Tugas
guru dalam mengikuti jadwal pelajaran
Ada tiga jenis jadwal pelajaran untuk guru, yaitu:
1)
Jadwal pelajaran kurikuler disusun
secara edukatif oleh guru / tim guru dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan
akademik seperti:
·
Keseimbangan berat / ringannya bobot
pelajaran setiap hari
·
Pengaturan mata pelajaran mana yang
perlu didahulukan / di tengah / di akhir pelajaran, seperti olahraga,
matematika, kesenian, seni rupa, dan seterusnya
·
Mata pelajaran yang bersifat
praktikum / PKL/ PPL dan sebagainya.
2)
Jadwal pelajaran kokurikuler disusun
secara strategik sesuai situasi dan kondisi individual / kelompok peserta didik
/ siswa sehingga seperti tugas-tugas PR (pekerjaan rumah) benar-benar dapat
meningkatkan pemahaman, keterampilan, serta mencerna materi pelajaran secara
efektif dan efisien.
3)
Jadwal pelajaran ekstrakurikuler
disusun di luar jam pelajaran kurikuler dan program kokurikuler, biasanya
bersifat pengembangan ekspresi, hobi, bakat, minat, serta prestasi seperti seni
tari, seni musik, cinta alam, Palang Merah Remaja, dokter kecil, koperasi,
pramuka, serta penunjang PBM lainnya
4)
Tugas guru dalam kegiatan PBM
Tugas ini merupakan serangkaian
kegiatan pengajaran / instruksional untuk mencapai hasil pengajaran yang
optimal, yaitu:
a.
Membuat persiapan / perencanaan
pengajaran (desain intruksional)
b.
Melaksanakan pengajaran (termasuk
pengelolaan kelas)
c.
Mengevaluasi hasil pengajaran
3. Kegiatan
yang Berhubungan dengan Tugas Peserta Didik / Siswa
Kegiatan-kegiatan
peserta didik demi suksesnya PBM tertera dalam jadwal kegitan belajar yang
telah disusun oleh sekolah secara pedagogis beserta jadwal tes / ulangan /
ujian, dan jadwal kegiatan belajar yang diatur sendiri oleh siswa dalam
strategi mensukseskan hasil studinya. Seorang pelajar / mahasiswa yang studi
aktif dan kreatif biasa menyusun jadwal untuk waktu belajar, rekreasi / rileks,
tugas sosial , membaca koran, dan sebagainya.
4. Kegiatan
yang Berhubungan dengan Seluruh sivitas akademik
Kegiatan ini
merupakan pedoman sinkronisasi segala kegiatan sekolah, seperti kurikuler,
ekstrakurikuler, akademik / nonakademik, hari-hari kerja, libur, karyawisata
hari-hari besar nasional / agama, dan sebagainya.
5. Kegiatan-kegiatan
Penunjang PBM
Di samping
ketiga kegiatan pokok tersebut, nampaknya masih perlu diketengahkan
kegiatan-kegiatan penunjang PBM untuk dibahas, yaitu Bimbingan Penyuluhan (BP),
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dan Perpustakaan. Dalam upaya meningkatkan
suksesnya PBM, maka beberapa kendala PBM perlu diatasi, yaitu faktor kesehatan
non-fisik dan faktor kelengkapan bahan bacaan.
Fungsi Pengembangan Kurikulum
A.
Fungsi
Pengembangan Kurikulum
Kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar
mengajar. Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Apabila masyarakat dinamis maka
kebutuhan anak didik akan dinamis pula, sehingga tidak terasing dalam
masyarakat karena memang masyarakat berubah berdasarkan kebutuhan masyarakat
itu sendiri.
Dalam aktivitas
belajar mengajar kedudukan kurikulum sangat krusial disebabkan dengan kurikulum
anak didik akan memperoleh manfaat. Namun demikian disamping kurikulum
bermanfaat bagi anak didik ia juga mempunyai fungsi-fungsi lain, yakni;
1.
Fungsi
kurikulum dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha dalam mencapai
tujuan-tujuan pendidikan yang diingini oleh sekolah tertentu yang dianggap
cukup tepat dan krusial untuk dicapai. Sehingga salah satu langkah yang perlu
dilakukan adalah meninjau kembali yang selama ini digunakan oleh sekolah yang
bersangkutan. Di Indonesia dapat diketahui ada empat tujuan pendidikan yang
utama yang secara hierarkis dapat dikemukakan;
a.
Tujuan Nasional
b.
Tujuan Institusional
c.
Tujuan Kurikuler
d.
Tujuan Instruksional
Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan maka tujuan–tujuan
tersebut mesti dicapai secara bertingkat yang saling mendukung keberadaan
kurikulum disini adalah suatu alat mencapai tujuan pendidikan.
2.
Fungsi
Kurikulum bagi anak didik
Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar tersusun merupakan suatu
persiapan bagi anak didik, anak didik diharapkan dapat dikembangkan seirama
dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya nanti.
3.
Fungsi
kurikulum bagi pendidik
Guru merupakan pendidik profesional, yang mana secara implisit ia telah
merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggungjawab pendidikan dipundak
orang tua. Para orangtua tatkala menyerahkan anaknya kesekolah, sekaligus
berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab pendidikan anaknya kepada guru,
tentunya orang tua mengharapkan agar anaknya akan menemukan guru yang baik, berkompetensi
dan berkualitas.
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik adalah
·
Pedoman kerja dalam menyusun dan
mengorganisir pengalaman belajar para anak didik.
·
Pedoman untuk mengadakan evaluasi
terhadap perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang
diberikan.
4.
Fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah
Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai
tanggungjawab kurikulum. fungsi kurikulum kepala sekolah dan para pembina
sekolah lainnya adalah
·
Sebagai pedoman dalam mengadakan
fungsi supervisi yakni memperbaiki situasi belajar
·
Sebagai pedoman dalam
melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi
belajar anak ke arah yang lebih baik
·
Sebagai pedoman dalam
melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan kepada guru atau
pendidik agar dapat memperbaiki situasi mengajar.
5.
Fungsi
kurikulum bagi orangtua anak didik
Kurikulum bagi orang tua mempunyai fungsi agar orangtua dapat berpartisipasi
membantu usaha sekolah dalam memajukan putra – putrinya. bantuan yang dimaksud
dapat berupa konsultasi langsung dengan sekolah atau guru mengenai masalah –
masalah yang menyangkut anak–anak mereka. Bantuan yang berupa materi dari para
orangtua dapat melalui lembaga BP3 dengan membaca dan memahami kurikulum
sekolah, para orangtua tersebut dapat mengetahui pengalaman belajar yang
diperlukan anak–anak mereka dengan demikian partisipasi orangtua ini pun tidak
kalah pentingnya dalam menyukseskan proses belajar mengajar disekolah.
6.
Fungsi
bagi sekolah pada tingkat diatasnya
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua jenis tertentu,
yakni :
a.
Pemeliharaan keseimbangan proses
pendidikan
Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu, sekolah
pada tingkatan diatasnya dapat melakukan penyesuaian di dalam kurikulumnya,
yakni
·
Jika sebagian dari kurikulum
sekolah bersangkutan telah diajar pada sekolah yang berada di bawahnya, maka
sekolah dapat meninjau kembali atas perlu tidaknya bagian tersebut diajarkan
·
Jika keterampilan–keterampilan
tertentu yang diperlukan dalam mempelajari kurikulum suatu sekolah belum
diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya. sekolah dapat mempertimbangkan
dalam memasukkan program tentang keterampilan–keterampilan itu ke dalam
kurikulum nya.
b.
Penyiapan Tenaga Kerja
Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang
berada di bawahny, maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum
sekolah yang berada di bawahnya, maka perlu sekali sekolah tersebut memahami
kurikulum sekolah yang berada di bawahnya.
7.
Fungsi
bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah
Dengan mengetahui kurikulum pada suatu sekolah, masyarakat, sebagai pemakai
lulusan dapat melaksanakan sekurang–kurangnya dua macam :
·
Ikut memberikan kontribusi dalam
memperlancarkan pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama
dengan pihak orangtua dan masyarakat.
·
Ikut memberikan kritik dan saran
yang konstruktis demi penyempurnaan program pendidikan di sekolah, agar lebih
serasi dengan kebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
B.
Peranan
Pengembangan Kurikulum
1)
Peranan
konservatif
Kebudayaan telah ada lebih dahulu daripada lahirnya sesuatu generasi
tertentu dan tidak akan mati dan habisnya generasi yang bersangkutan.
2)
Peranan
kritis atau evaluatif
Kebudayaan senantiasa berubah dan bertumbuh sejalan perkembangan zaman yang
terus berputar. sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada melainkan
juga menilai, memilih unsur–unsur kebudayaan yang akan diwariskan.
3)
Peranan
Kreatif
Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif dalam arti
menciptakan dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa
sekarang dan masa mendatang dalam masyarakat guna membantu setiap individu
dalam mengembangkan potensi yang ada padanya. kurikulum menciptakan pelajaran,
pengalaman, cara berpikir, berkemampuan dan keterampilan yang baru, dalam arti
memberikan manfaat bagi masyarakat
Seperti teori diatas, Target kurikulum disini berupa dapat tersusunnya
administrasi pengajaran yang baik, terselenggaranya proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien, meningkatya kedisipinan guru, siswa, dan personil
sekolah lainnya, dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya di SMP Negeri 2
Cilongok sendiri. Target kurikulum disini berupa dapat tersusunnya administrasi
pengajaran yang baik, terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif dan
efisien, meningkatya kedisipinan guru, siswa, dan personil sekolah lainnya,
dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya di SMP Negeri 2 Cilongok sendiri. Untuk mencapai tujuan sekolah tersebut, SMP Negeri 2
Cilongok menggunakan kurikulum KTSP yang telah melaksanakan tiga kegiatan pokok yaitu kegiatan yang berhubungan dengan
tugas guru, peserta didik, dan seluruh sivitas akademika atau warga
sekolah/lembaga pendidikan. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru atau
pengajar di SMP Negeri 2 Cilongok telah melaksanakan tugasnya dengan baik,
semua guru yang menjadi PNS telah mengajar sesuai ketentuan beban mengajar wajib
bagi guru yaitu 24 jam seminggu, apabila ada guru yang sudah bersertifikasi
tapi belum memenuhi wajib mengajar maksimal 24 jam harus mencari jam tambahan
bisa di sekolah lain agar 24 jam itu terpenuhi. Tugas guru lainnya yaitu dalam
mengikuti jadwal pelajaran, guru mendampingi siswa dalam proses KBM,
ekstrakurikuler, ikut memantau perkembangan siswa sehingga tujuan sekolah bisa
tercapai maksimal. Seorang guru sebelum mulai mengajar ke peserta didik
terlebih dahulu menyiapkan atau merancang sistem pembelajaran apa yang hendak
diajarkan seperti membuat RPP sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Dalam
program pembelajaran juga terdapat evaluasi guna mengetahui apakah pembelajaran
itu berhasil apa tidak. Tugas kurikulum
yang lain berupa kegiatan yang berhubungan dengan tugas peserta didik/siswa,
disini pengurus bidang kurikulum telah membuat kegiatan seperti jadwal ulangan
tengah semester, ulangan semester, ujian praktek jadwal ekstrakurikuler dan
pada intinya mengurus semua jadwal kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaan.
Siswa dituntut untuk mencapai nilai sesuai KKM, sehingga siswa harus bisa
menyusun jadwal, strategi yang baik untuk waktu belajarnya agar mendapatkan
hasil optimal. Kegiatan lainnya yaitu kegiatan penunjang PBM seperti
menyediakan UKS (Unit Kesehatan Siswa) itu bisa langsung dimanfaatkan apabila
ada siswa yang butuh pertolongan pertama atau tiba-tiba sakit pada waktu
upacara/olahraga/sedang mengikuti pelajaran. Selain UKS, sekolah juga telah
menyediakan Bimbingan-Penyuluhan (BP) itu diciptakan guna membantu mengontrol
siswa/memberi motivasi/membari nasihat supaya siswa menjadi terarah ke hal yang
positif, sekolah juga menyediakan perpustakaan yang diharapkan bisa membantu
menambah ilmu pengetahuan kepada siswa selain dari guru.
Berdasarkan
laporan observasi di SMP Negeri 2 Cilongok dapat disimpulkan bahwa manajemen
kurikulum di SMP tersebut masih menggunakan kurikulum yang dulu atau kurikulum
KTSP (2006) belum menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 yang telah
disosialisasikan. Itu berarti sekolah tersebut belum siap menerima kurikulum
baru, walaupun demikian sekolah tersebut telah melaksanakan program kurikulum
dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Personil sekolah (guru) yang membantu berjalannya pembelajaran juga telah
melaksanakan tugasnya dengan baik.
Dari hasil diatas, sebaiknya
sekolah mulai menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 dan
dikoordinasikan ke seluruh personil sekolah.
Sutomo dkk,
2009 . Manajemen Sekolah . Semarang : UPT MKK Universitas Negeri
Semarang
A.
DAFTAR PERTANYAAN
1.
Apakah
kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 2 Cilongok dan alasan mengapa
menggunakan kurikulum tersebut?
2.
Bagaimana
sasaran program kurikulum bagi siswa?
3.
Apa saja
program-program yang ada di SMP Negeri 2 Cilongok?
4.
Apa saja mata
pelajaan yang diajarkan di SMP Negeri 2 Cilongok?
5.
Di SMP Negeri
2 Cilongok terdapat berapa kelas dan berapa siswa setiap kelasnya?
6.
Bagaimana
pengaruh kurikulum tersebut terhadap siswa?
7.
Apa saja
syarat kenaikan kelas atau kelulusan siswa?
8.
Bagaimana
struktur kurikulum di SMP Negeri 2 Cilongok?
9.
Bagaimana
tugas guru dalam program kurikulum?
B.
Profil narasumber
|
Nama : Dra. Hj. Badriastuti
Jabatan : Guru Matematika
Wali
Kelas
Bidang Kurikulum
Nama Sekolah : SMP
Negeri 2 Cilongok
Alamat Sekolah: Jln.
Singadipa No. 1 Panembangan Telp.(0281)
7609021
|
|
|
SMP NEGERI 2 CILONGOK
Oleh
Muji Lestari
2601412050
Jurusan Bahasa Jawa
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang
Rombel /
2013
|
0 comments:
Post a Comment