sugeng rawuh

wonten blog sinau basa jawa :)

Sunday, January 5, 2014

LINGUISTIK UMUM

1.    Pendahuluan
Secara popular orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa, atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya atau lebih tepat lagi seperti dikatakan Martinet yaitu telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. Kata linguistik ( berpadanan dengan linguistics dalam bahasa Inggris, linguistique dalam bahasa Prancis, dan linguistiek dalam bahasa Belanda) diturunkan dari kata bahasa Latin lingua yang berarti ‘bahasa’.Ilmu linguistik sering juga disebut linguistik umum (general linguistic). Artinya, ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja seperti bahasa Jawa atau bahasa Arab, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya.
2.    Linguistik Sebagai Ilmu
2.1             Keilmiahan Linguistik
Pada dasarnya setiap ilmu, termasuk juga ilmu linguistik, telah mengalami tiga tahap perkembangan sebagi berikut :
·         Tahap pertama yakni tahap spekulasi
·         Tahap kedua adalah tahap observasi dan klasifikasi
·         Tahap ketiga adalah tahap adanya perumusan teori
      Sebagai ilmu empiris linguistik berusaha mencari keteraturan atau kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang ditelitinya. Karena itu, linguistik sering juga disebut sebagai ilmu nomotetik. Ada 4 konsep linguistik mendekati bahasa :
Ø  Pertama karena bahasa adalah bunyi ujaran, maka linguistik melihat bahasa sebagai bunyi.
Ø  Kedua karena bahasa itu bersifat unik, maka linguistik tidak berusaha menggunakan kerangka suatu bahasa untuk dikenakan pada bahasa lain.
Ø  Ketuga karena bahasa adalah suatu system, maka linguistik mendekati bahasa bukan sebagai kumpulan unsur yang terlepas
Ø  Keempat karena bahasa itu dapat berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan social budaya masyarakat pamakainya

2.2            Subdisiplin Linguistik
                                          I.            Berdasarkan objek kajiannya ada Linguistik umum dan linguistik khusus
-          Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum
-          Linguistik khusus brusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu
                                        II.            Berdasarkan objek kajiannya ada linguistik sinkronik dan linguistik diakronik
-          Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Studi linguistik sinkronik ini biasa disebut juga linguistic deskriptif.
-          Linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa-bahasa  pada masa yang tak terbatas, kalian ini biasanya bersifat historis dan komparatif.
                                     III.            Berdasarkan objek kajiannya ada mikrolinguistik dan makrolinguistik
-          mikrolinguistik mengarahkan kajiannya pada struktur internal, dalam mikrolinguistik ada subdisiplin linguistik fonologi, morfologi, sintaksis, semantik,dan leksikologi.
-          Makrolinguistik yang menyelidiki bahasa dalam kaitanya dengan faktor-faktor luar bahasa. Subdisiplinnya seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolinguistik, etnolinguistik, stilistika, filologi. Dialektologi, filsafat bahasa, dan neurolinguistik. Semua subdisiplin itu bias bersifat teoritis maupun bersifat terapan.
                                     IV.            Berdasarkan tujuannya ada linguistik teoritis dan linguistik terapan
-          Linguistik teoritis berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa-bahasa.
-          Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa-bahasa atau hubungan bahasa dengen faktor-faktor diluar bahasa.
                                        V.            Berdasarkan aliran atau teori yang digunakan dalam penyelidikan bahasa
-          Linguistic tradisional                            - Linguistic generatif, semantic
-          Lingustik struktural                              - Linguistik relasional
-          Linguistic transformasional                  - Linguistik sistemik


2.3 Manfaat linguistik
v  Bagi linguis sendiri pengetahuan yang luas mengenai linguistik tentu akan sangat membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya
v  Bagi guru, terutama guru bhasa, pengetahuan linguistic sangat penting, mulai dari subdisiplin fonologi, morfologi dll.
3.      Objek Linguistik Bahasa
Pengertian Bahasa
Kata bahasa dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari satu makna atau pengertian. Sebagai objek kajian linguistik, parole merupakan objek konkret karena parole itu berwujud ujaran nyata yang diucapkan oleh para bahasawan dari suatu masyarakat bahasa. Langue merupakan objek yang abstrak. Langage merupakan objek yang paling abstrak karena dia berwujud system bahasa secara universal.
Hakikat Bahasa
Sifat atau ciri bahasa itu antara lain adalah bahasa itu adalah sebuah system, bahasa itu berwujud lambing, bahasa itu berupa bunyi, bahasa itu bersifat arbitrer, bahasa itu bermakna, bahasa itu bersifat konvesional, bahasa itu bersifat unik, bahasa itu bersifat universal, bahasa itu bersifat produktif, bahasa itu bervariasi, bahasa itu bersifat dinamis, bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial dan bahasa itu merupakan identitas penuturnya.
Bahasa dan Faktor Luar Biasa   
Dalam bahasa terdapat masyarakat bahasa, variasi dan status social bahas, penggunaan bahasa, kontak bahasa, bahasa dan budaya.
Jenis klasifikasi bahasa yaitu klasifikasi genetis, klasifikasi tipologis, klasifikasi areal, klasifikasi sosiolinguistik.
4.      Tataran Linguistik
1)      FONOLOGI
Fonologi merupakan bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan mambicarakan runtutan bunyi- bunyi bahasa. Kata fon yaitu bunyi dan logi yaitu ilmu. Fonologi dibedakan manjadi fonetik dan fonemik. Fonetik yaitu fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi itu mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik yaitu fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai p[embeda makna.
            Fonetik dibagi menjadi 3 jenis yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustis, fonetik auditoris. Alat yang digunakan untuk menghasilkan bunyi bahasa ini mempunyai fungsi utama lain yang bersifat biologis, misalnya paru – paru untuk bernapas, lidah untuk mengecap. Gigi untuk mengunyah.
Klasifikasi Bunyi dibedakan atas klasifikasi vokal, diftong atau vokal rangkap, klasifikasi konsonan.
Fonemik dari kata fonem yang berarti dapat membedakan makna, fonemik dibedakan menjadi identifikasi fonem, alofon, klasifikasi fonem ( fonem- fonem yang berupa bunyi yang dapat sebagai hasil segmentasi terhadap arus ujaran disebut fonem segmental. Sedangkan fonem yang berupa unsur suprasegmental disebut fonem suprasegmental ), khazanah fonem.
2)      MORFOLOGI
Yaitu satuan silabel secara kualitas ada satuan lain yang fungsional, itu yang disebut morfem. Sebagai satuan fungsional, morfem itu merupakan satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Morfem dibedakan menjadi :
·         Identitas morfem
Sebuah bentuk tersebut ternyata bias hadir secara berulang-ulang dengan bentuk lain, maka bentuk tersebut adalah sebuah morfem. Contoh bentuk /kedua/
·         Morf dan Alomorf
Morf adalah nama untuk semua yang belum diketahui statusnya
Alomorf nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui status morfemnya.
·         Klasifikasi Morfem :   a.  morfem bebas dan terikat 
b.      morfem utuh dan terbagi
c.       morfem segmental dan suprasegmental
d.      morfem beralomorf zero
e.       morfem dasar, bentuk dasar, pangkal dan akar
·         Proses Morfemis
a.       Afiksasi adalah proses pembubuhan afikpada sebuah dasar atau bentuk dasar..
b.      Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian (parsial), maupun dengan perubahan bunyi.
c.       Komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebes maupun terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau yang baru.
d.      Konversi sering disebut juga derivasi zero, transmutasi, dan transposisi adalah proses pembentukan kata dari sebuah kata kata lain tanpa perubahan unsur segmental.
e.       Modifikasi internal adalah proses pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur (yang biasanya berupa vokal) ke dalam morfm yang berkerangka tetap (yang biasanya berupa konsonan).
f.       Pemendekan adalah proses penanggalan bagian-begian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi meknanya tetap sama dengan bentuk utuhnya.
g.      Produktivitas proses morfemis adalah dapat tidaknya proses pembentukan kata itu, terutama afiksasi, reduplikasi, dan komposisi dugunakan berulang-ulang yang secara relative tak terbatas; artinya ada kemungkinan ,menambah bentuk baru dengan proses tersebut.
·         Morfofonemik disebut juga morfofonemik, morfofonologi, atau morfonologi, atau peristiwa berubahnya wujud morfemis dalam suatu proses morfologis, baik afiksasi,reduplikasi, maupun komposisi.
3)      SINTAKSIS
            Sintaksis membaca rekan kata dalam hubungannya dengan kata lain atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran. Dalam pembahasan sintaksis yang biasa dibicarakan adalah (1) struktur sintaksis; (2) satuan-satuan sintaksis; (3) hal-hal lain yang berkenaan dengan sintaksis.
·         Kata sebagai setuan sintaksis merupakan satuan terkecil yang secara hirarki menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar yaitu frase. Kata berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, sebagai penanda kategori sintaksis dan sebagai perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau bagian dari sintaksis
·         Frase lazim didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.
Contoh :
S
P
O
K
Nenek saya
Sedang membaca
Buku humor
Dikamar tidur
Nenek
membaca
komik
kemarin
·         Jenis frase
a.       Frase Eksosentrik adalah frase yang komponen komponennya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya, misalnya di pasar
b.      Frase Endosentrik adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya, misalnya sedang membaca.
c.       Frase Koordinatif adalah frase yang komponen pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih seperti dan, atau, tetapi
d.      Frase Apositif adalah frase koordinatif yang kedua komponennya saling merujuk sesamanya .
·         Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata berkonstruksi predikatif, artinya di dalam konstruksi itu ada komponen berupa kata atau frase, yang berfungsi sebagai predikat; dan yang lain berfungsi sebagai subjek, sebagai objek dan sebagai keterangan.
·         Jenis klausa
a.       Berdasarkan strukturnya dibedakan  menjadi  klausa bebas dan klausa terikat
b.      Berdasarkan kategori segmental dibedakan menjadi klausa verbal, klausa nominal, klausa ajektifal, klausa adverbial dan klausa preposisional.
·         Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap
·         Jenis kalimat
a.       Kalimat inti atau kalimat dasar.Kalimat non inti
b.      Kalimat tunggal danKalimat majemuk
c.       Kalimat Mayor dan Kalimat Minor
d.      Kalimat Verbal dan Kalimat non-Verbal
e.       Kalimat Bebas dan Kalimat Terikat
4)      SEMANTIK
Semantik merupakan salah satu komponen dari tata bahasa (dua komponen lain adalah sintaksis dan fonologi), dan makna kalimat sangat dintetukan oleh komponen semantik ini.
Jenis-jenis makna :
a.       Makna Leksikal, Gramatikal dan Kontekstual
b.      Makna Referensi dan Non-Referensial
c.       Makna Denotatif dan Makna Konotatif
d.      Makna Konseptual dan Makna Makna Asosiatif
e.       Makna Kata dan Makna Istilah
f.       Makna Idiom dan Peribahasa
Relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa yang lainnya. Yang biasa dibicarakan yaitu masalah


a.       Sinonim
b.      Antonim
c.       Polisemi
d.      Homonimi
e.       Hiponimi
f.       Ambiguiti
g.      Redundasi


Perubahan makna


a.       Perkembangan dalam bidang ilmu dan teknologi
b.      Perkembangan sosial budaya
c.       Perkembangan pemakaian kata
d.      Pertukaran tanggapan indra
e.       Adanya asosiasi


Medan makna adalah seperangkat unsur leksikal yang maknanya saling berhubungan karena menggambarkan bagian dari bidang kebudayaan atau realitas dalam  alam semesta tertentu
5.     SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Tahapan linguistik : tahap (1) tahap spekulasi, (2) tahap observasi, (3) tahap perumusan teori. Pada tahap spakulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak disasarkan pada data empiris, melainkan pada data emipris, melainkan pada dongeng atau cerita rekaan belaka.
a.       Linguistik Tradisional
Tata bahasa tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantik. Dalam merumuskan tata kerja tata bahasa tradisional adalah kata yang menyatakan tindakan atau kejadian.
a.       Linguistik Zaman Yunani
Studi bahasa pada zaman Yunani mempunyai sejarah yang sanget panjang, yaitu dari lebih kurang abad ke-5 S.M sampai lebih kurang abad ke-2 M jadi kurang lebih sekitar 600 tahun. Masalah pokok kebahasaan yang menjadi pertentangan para linguis pada waktu itu adalah (1) pertentangan antara fisis dan nomos (2) pertentangan antara analogi dan anomali. Tokoh atau kaum yang mempunyai peranan besar dalam studi bahasa yaitu :
·         Kaum Sophis muncul pada abad ke-5 S.M.
·         Plato (429-347 S.M).
·         Aristoteles (384-322 S.M) adalah murid plato, dalam studi bahasa dia terkenal antara lain karena :
(a)    Dia menambahkan satu kelas kata lagi pembagian yang dibuat gurunya, Plato yaitu syndesmoi
(b)   Dia membedakan jenis kelamin kata ( atau gender ) menjadi tiga yaitu maskulin, feminin, dan neutrum
·         Kaum stoik adalah kelompok ahli filsafat yang berkembang pada permulaan abad ke-4 S.M.
·         Kaum Alexandria menganut paham analogi dalam studi bahasa
·         Zaman Romawi
Studi bahasa pada zaman romawi dapat dianggap kelanjutan dari zaman yunani, boleh dikatakan orang romawi mendapat pengalaman dalam bidang linguistic dari orang yunani. Tokoh pada zaman romawi yaitu :
·         Varro dan “De Lingua Latina” membicarakan  bidang-bidang dalam bukunya yaitu
(a)     Etimologi adalah cabang yang menyelidiki asal-usul kata bersifat artinya.
(b)     Morfologi adalah cabang linguistik yang mempelajari kata dan pembentukannya.
·         Institutiones Grammaticae atau tata bahasa pricisia
Dalam sejarah studi bahasa, buku tata bahasa priscia ini yang terdiri dari 18 jilid (16 jilid mengenai morfologi dan 2 jilid mengenai sintaksis ) dianggap sangat penting karena
(a)    Merupakan buku tata bahasa latin yang peling lengkap yang dituturkan oleh pembicara aslinya
(b)   Teori-teori tata bahasa merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan bahasa secara tradisional
·         Zaman Pertengahan
Dari zaman pertengahan ini yang petut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah kaum modistae, tata bahasa spekulativa dan petrus hispanus
·         Zaman renaisans
·         Menjelang lahirnya linguistik modern
b.      Linguistik Strukturalis
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan cirri atau sifat dari konsep-konsep atau pandangan-pandangan baru terhadap bahasa dan studi bahasa yang dikemukakan oleh Bapak Linguistik Modern yaitu Ferdinand de Saussure
(a)    Ferdinand de Saussurepandangan yang dimuat dalam bukunya tersebut mengenai konsep : teelaah sinkronik dan diakronik, perbedaan langue dan parole, operbedaan signifiant dan signifie, hubungan sintagmatik dan paradigmatik
(b)   Aliran Praha, terbentuk tahun 1926 salah seorang tokohnya yaitu Vilem Mathesius (1882-1945). Tokoh lain yaitu Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson, dan Morris Halle.
(c)    Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahir di Denmark ,tokohnya yaitu Lois Hjemslev (1899-1965) yang mencetuskan ajaran Ferdinand de Saussure
(d)   Aliran Firthian
Nama John R. Firth (1890-1960) guru besar pada Universitas London sangat terkenal karena teorinya mengenai fonologi prosodi.
(e)    Linguistik Sistemik
(f)     Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Nama mereka sangat terkenal kerena bukunya pertama yang berjudul Language.
(g)   Aliran Tagmemik

Aliran ini dipelopori oleh Kenneth L. Pike tokoh dari Summer Institute of Linguistics , aliran ini bersifat strukturalis tetapi juga antropologis.

0 comments:

Post a Comment